Jakarta – Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara merupakan salah satu butir filosofi Astra, yaitu Catur Dharma Astra. Filosofi tersebut sejalan dengan cita-cita pendiri Astra, William Soeryadjaya yang ingin Astra menjadi pohon rindang, tempat berteduh bagi masyarakat, termasuk UMKM Indonesia.
Untuk mengembangkan UMKM di Indonesia, Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berupaya untuk menjalankan pembinaan UMKM dengan tujuan untuk menjadikan UMKM tersebut naik kelas, mandiri dan berkelanjutan. Dalam menjalankan pembinaan, YDBA menggandeng berbagai partner agar program pembinaan berjalan efektif. Hal tersebut sejalan dengan semangat Astra untuk terus berkolaborasi dengan berbagi pihak, baik internal maupun eksternal Grup Astra.
Pada 25 November 2024, YDBA bersama PT Triatra Sinergia Pratama (Triatra) berkolaborasi untuk mengembangkan UMKM melalui program penguatan rantai pasok. Program penguatan rantai pasok ini melibatkan 11 UMKM binaan YDBA yang bukan hanya bekesempatan untuk meningkatkan kompetensinya dalam menghasilkan produk sesuai standar QCD (quality, cost, delivery) customer, tetapi juga memberikan kesempatan UMKM untuk memasok produknya ke Triatra.
Penandatangan Kerjasama dalam Penguatan Rantai Pasok |
Komitmen kolaborasi ditandai dengan adanya penandatanganan perjanjian kerjasama yang dilakukan antara YDBA, Triatra dan UMKM binaan Astra melalui YDBA di Sunter, Jakarta Utara. Turut hadir dalam kegiatan penandatanganan tersebut, yaitu Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo; Sekretaris Pengurus YDBA, Ema Poedjiwati Prasetio; Bendahara Pengurus YDBA, Agung K. Sampurno, Business Support Director Triatra, Chisman Wibowo dan 11 Manajemen dari UMKM binaan YDBA.
Rahmat Samulo dalam sambutannya menyampaikan, bahwa program kolaborasi ini menjadi salah satu program yang efektif untuk mengembangkan UMKM. Dengan berkolaborasi bersama Triatra, yang juga merupakan Grup Astra, Samulo optimis program kolaborasi ini bisa berjalan sesuai dengan tujuannya, dimana program kolaborasi ini adalah program pembinaan yang bukan sekedar mencari supplier. Samulo berharap, program kolaborasi ini bisa menjadi best practice untuk bisa lebih banyak lagi melibatkan stakeholder lainnya dalam mengembangkan UMKM di Indonesia.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan sesi mini talkshow “Bincang #UMKMSiapBeraksi” dengan tiga pembicara, antara lain perwakilan manajemen YDBA, Agung K. Sampurno; perwakilan manajemen Triatra, Chrisman Wibowo dan perwakilan UMKM binaan YDBA, PT. Kosen Seikoo Makmur, Anang Catur Nugroho. Dalam sesi yang dimoderatori oleh External Relations YDBA, Agustin, ketiganya menyampaikan terkait latar belakang, tujuan hingga harapan dari kolaborasi penguatan rantai pasok ini.
Talkshow “Bincang #UMKMSiapBeraksi” |
Chrisman Wibowo menyampaikan, bahwa kolaborasi ini merupakan salah satu bentuk semangat Triatra dalam menerapkan lokalisasi produk dengan melibatkan UMKM sekaligus mendukung UMKM untuk naik level/ naik kelas. Chisman berharap, melalui program kolaborasi ini para UMKM bisa terus menerus berdinamika dalam setiap prosesnya, sehingga bisnis yang dijalankan bisa berkelanjutan.
Agung K. Sampurno menjelaskan, bahwa program kolaborasi YDBA dan Triatra ini dilakukan sebagai bentuk nyata keseriusan Astra untuk menjadi manfaat bagi bangsa dan negara. Agung berharap, melalui program yang melibatkan 3 pihak ini, komunikasi dan koordinasi dapat dilakukan dengan efektif, sehingga tujuan dari program ini dapat tercapai dengan mudah.
Sedangkan Anang Catur Nugroho menyampaikan latar belakang usahanya bisa menjadi salah satu dari 11 UMKM yang terlibat dalam program kolaborasi ini. Anang menjelaskan, bahwa sejak 2016 PT Kosen Seikoo Makmur aktif mengikuti program pembinaan yang dilakukan Astra melalui YDBA. Bukan hanya Anang sebagai pemilik usaha, tetapi para karyawannya dilibatkan untuk mengikuti program tersebut. Setiap karyawan yang telah mengikuti program pembinaan diwajibkan untuk sharing dan menerapkan ilmu tersebut di tempatnya. Komitmen Anang tersebut lah yang menjadi salah satu dasar usahanya terpilih untuk terlibat dalam kolaborasi ini. Anang berharap, melalui kolaborasi ini para UMKM bisa maju bersama, hal ini tentunya sejalan dengan cita-cita Astra, yaitu Sejahtera Bersama Bangsa.
Sekilas Tentang YDBA
YDBA merupakan yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada 1980 dengan filosofi ‘Berikan Kail Bukan Ikan’. YDBA didirikan sebagai komitmen Astra untuk berperan serta aktif dalam membangun bangsa, seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Dharma, yaitu “Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”.
Sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa, YDBA juga terus berupaya mengembangkan UMKM di Indonesia agar naik kelas, mandiri dan dapat bersaing baik di pasar nasional maupun global. Sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi UMKM yang juga turut menciptakan lapangan pekerjaan.
YDBA menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan fokus pada pembinaan UMKM yang meliputi UMKM manufaktur, baik terkait value chain bisnis Astra, maupun yang tidak terkait, bengkel umum roda empat dan roda dua, kerajinan & kuliner serta pertanian. Berlandaskan Operating Values-nya, yaitu Compassionate, Adaptive, Responsible dan Excellent, YDBA memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk naik kelas dan mencapai kemandiriannya.
Pelatihan akan lebih efektif, jika dilengkapi pendampingan di lapangan melalui 16 cabang YDBA yang berkolaborasi dengan berbagai pihak. Kelima belas cabang tersebut tersebar di Cakung, Jakarta Timur; Banyuwangi, Jawa Timur; Bantul, DIY; Solo, Tegal, Banyumas, Jawa Tengah; Citeureup dan Puncak Dua, Jawa Barat; Lebak, Banten; Sangatta, Paser, Bontang, Kalimantan Timur, Manggarai Barat & Manggarai Timur NTT, Barito Utama Kalimantan Tengah dan Tanjung Kalimantan Selatan. YDBA juga memiliki 3 project pembinaan UMKM di wilayah Bandung, Tangerang dan Salatiga.
Hingga Desember 2023, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 13.082 UMKM di bidang Manufaktur, Bengkel, Kerajinan & Kuliner serta Pertanian. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 74.146 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya.
bagi teman-teman petani juga bisa ikutan dalam pembinaan UMKM ini, kerena termasuk juga dalam UMKM. iya dalam YDBA cabang Solo ada umkm hidroponik, cabang Banyuwangi Buah Naga dan Puncak Dua Bogor ada tanaman hortikulturan.
No comments:
Post a Comment