-->
  • Mengenal Emas Hijau Dari UMKM Binaan YDBA Manggarai Barat

     Mengenal Emas Hijau Dari YDBA Manggarai Barat

    Mari kita berkenalan dengan emas hijau dari Timur yang berasal dari tumbuhan, benar sekali kita akan mengenal tumbuhan harga emas dari Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur yaitu Vanili. Buah Vanili sendiri merupakan komoditas pertanian yang memiliki harga cukup mahal, karena hanya beberapa Negara saja yang dapat membudidayakan komoditas vanili ini. Negara penghasil Vanili ini hanya Indonesia, Madagaskar dan Papua Nugini, kalau di Indonesia daerah penghasil Vanili itu sendiri ada di Manggarai Barat Desa Loha. 

    Vanili "Emas Hijau" (Sumber: Instagram Ydba Manggarai Barat)
    Perlu diketahui kalau Vanili dari Desa Loha ini sudah sampai ekspor ke Jepang. Keberhasilan UMKM Ekspor vanili ini tentunya ada beberapa proses yang harus dilewati petani atau UMKM. Mulai dari proses merubah mindset petani, melalui serangkai Pelatihan dan Pendampingan. Serangkaian kegiatan tersebut tentunya UMKM tidak bisa berjalan sendiri, ada pihak-pihak yang terlibat yaitu Astra Melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Manggarai Barat.

    Pelatihan dan pendampingan dari YDBA ( Sumber: YDBA Manggarai Barat)

    YDBA Manggarai Barat Sejak 2021 mendampingi petani vanili hingga tembus ekspor. Banyak pelatihan dan pendampingan yang telah dilakukan mulai pelatihan dan pendampingan teknis seperti pengendalian hama dan penyakit, serta pelatihan dan pendampingan non teknis seperti pembukaan keuangan ikut diberikan. Untuk menjaga keberlanjutan UMKM setelah Program dari YDBA selesai, petani tersebut juga dibentuk komunitas atau kelompok yang diberi nama Aroma Tani Vanili Loha dengan anggota 30 UMKM atau petani. keberhasilan kelompok Aroma Tani adalah menjadikan kebun-kebun vanili milik kelompok sebagai rujukan Asosiasi Petani Vanili di Manggarai Raya. Bahkan produk vanili dari kelompok Aroma Tani Vanili Loha ini terkenal di Manggarai Raya. 

    Kelompok usaha bersama UMKM vanili ini, berhasil membuat dengan swadaya rumah produksi pupuk organik secara mandiri. Pembuatan rumah pupuk organik ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik di petani. Kapasitas produksi rumah pupuk ini baru mencapai 100 kg/ bulan. Kedepannya untuk memenuhi kebutuhan ekspor tersebut vanili yang dihasilkan itu harus rendah residu atau Organik. 

    Ekspor Vanili (sumber:Instagram YDBA Manggarai Barat)
    UMKM vanili sendiri sudah berhasil Ekspor vanili sebanyak  232 Kg pada tahun 2024 ke Jepang, Maroko, Korea dan China dengan melibatkan 10 UMKM. Selain Produk Vanili kering yang berhasil di ekspor petani juga berhasil membuat produk turunan dari vanili menjadi Lilin Aroma Terapi. 
    Mendapatkan Vanili kering, petani harus menunggu 3 tahun dari awal penanaman hingga bisa panen. Jika vanili sudah bisa produksi, ternyata vanili ini tidak juga bisa langsung dipanen setiap hari atau tiap bulan melainkan hanya panen satu kali setahun. Untuk bisa panen juga harus menunggu 7-9 bulan setelah penyerbukan, penyerbukan sendiri menyatukan atau mengawinkan putih sari dengan benang sari. Proses panjang ini tentu sebanding dengan harga vanili yang hingga mencapai 1,5 Juta perkilo.

  • You might also like

    1 comment:

Pengikut

Powered by Blogger.