-->
  • CARA PENGENDALIAN PENYAKIT UTAMA TANAMAN CABAI

     CARA PENGENDALIAN PENYAKIT UTAMA TANAMAN CABAI


    Tanaman cabai merupakan tanaman yang sering dibudidayakan oleh petani selain harganya yang menarik juga kebutuhan cabai cukup tinggi dipasar. ketika ada event-event nasional seperti lebaran atau cabai di pasar langka biasanya harga cabai bisa melambung tinggi, sehingga banyak petani yang suka tanam cabai. 
    Tapi dalam budidaya cabai banyak sekali yang menyebabkan kegagalan baik itu karena iklim atau yang sering terjadi adalah terserang hama dan penyakit. jika sudah terserang hama penyakit cabai akan sulit sekali dalam budidayanya, beriku ini hama dan penyakit yang sering saya temui dilapangan.

    Penyakit: 

    1. Gemini Virus/Virus Kuning

    Patogen penyebabnya adalah Papper Yellow Leaf Curi Virus atau Begomovirus. Biasanya Vektor penyebarannya Whitefly atau sering disebut sama petani kutu kebul. Kondisi lingkungan seperti musim kemarau atau panas kering juga bisa menjadi vektor atau penyebab dari penyakit virus kuning ini. Gejala yang bisa kita lihat jika tanaman sudah terkena virus kuning dari daun menguning, keriting, ukuran daun lebih kecil, tanman menjadi kerdil dan tunas percabangan menajdi lebih pendek.
    jika sudah terkana virus ini apa yang harus kita lakukan, bisa melakukan pengendalian dengan mematikan pengemabngan vektor utama yaitu kutu kebul sejak awal penanaman, memusnahkan tanaman yang sudah terkena virus sehingga tidak menyebar dan untuk pengendalian secara kimia bisa menggunakan insektisida dengan bahan aktif abamentin tiamektosa, metidation dan diafenturion. 

    2. Layu Bakteri

    Gejalanya biasanya tanaman tiba-tiba menjadi layu tanpa diawali gejala kekuningan pada daun. batang utama masih hijau dan tegak, sedangkan tangaki daun dan daun tampak layu pada siang hari, akan tetapi pada sore gari tanaman tampak segar. Gejalan lain yang bisa dilihat adalah pada bgian batang berwarna coklat, jika pangkal batang dipotong di celupkan dalam air bening akan muncul aliran bakteri mirip dengan asap. Penyakit ini biasanya patogen penyebabnya adalah Ralstonia Solanacearum, penyakit ini akan mudah berkembang jika kondisi lingkungan memiliki suhu yang hangat, kelembapan tinggi dan curah hujan tinggi.
    Pengendaliannya sendiri bisa dilakukan dengan melakukan pergiliran tanam yang bukan inang dari layu bakteri seperti padi atau jagung. penggunaan belerang pada persiapaan lahan juga bisa mengurangi, menggunkan pupuk ang memiliki nilai nitgoren yang rendah agar tanaman tidak berair. untuk mencegah penyebaran lebih banyak sebaiknya memusnahkan dan mencabut tanaman yang sudah terinfeksi. untuk cara pengendalian terakhir dengan bahan kimia dengan menggunakan bahan aktif asam oksolinik, dazomet dan tembaga oksida. 

    3. Antraknosa/Patek

    Patogen penyebabnya adalah jamur Colletotrichum sp. Gejalanya berawal dari bercak-bercak kecil terus kemudian berkembang hampir keseluruh permukaan buah dan menyebabkan buah menjadi busuk kering dan agak lunak. biasa jamur ini menyerang buah muda maupun buah yang sudah masak. kondisi lingkungan yang di kehendaki oleh jamur ini adalah suhu hangat kisar 20-27 derajat celcius dan basah.
    Cara pengendaliannya sebagai berikut:
    a. membuang dan memusnahkan gulma dan bekas tanaman yang terifeksi,
    b. mengatur jarak tanam agar menjaga kelembapan agar lingkungan tidak terlalu lembab,
    c. dengan bahan kimia fungisisda bahan aktif propineb, klorataloni, karbendazim, piraklostrobin, famoksadon, difekonazol, karbendazim. jika musim hujan sebaiknya di campur dengan bahan perekat
  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment

Pengikut

Powered by Blogger.