Petani pelaku usaha yang dirugikan
Kesejahteraan Petani
Sektor pertanian merupakan salah satu penopang dalam ketahanan pangan bagia masyarakat. Namun perlu di ketahui ketika bahan pangan di butuhkan bukan berati orang yang terlibat di dalam usaha sektor pertanian ini pelakunya memiliki kesejahteraan yang baik. Pelaku usaha di pertanian ini tentunya petani.
Ya petani merupakan pelaku utama dalam usaha sektor pertanian. Namun petani itu sendiri memiliki tingkat kesejahteraan ekonomi yang rendah. Rendahnya kesejahteraan di tingkat petani ini disebabkan karena nilai tukar hasil pertanian yang rendah. Hasil pertanian yang di hasilkan petani ini ketika musim panen memiliki harga yang rendah dan bahkan di bawah nilai cost yang di keluarkan petani. Namun sayangnya terbanding terbalik dengan harga yang diterima konsumen, harganya jauh lebih mahal dari harga yang di jual petani.
Harga Hasil Pertanian tidak sama dengan Harga Konsumen
Kenapa harga hasil pertanian ini bisa berbeda jauh dengan ke konsumen, ini sebabkan rantai pasar yang panjang untuk sektor pertanian. Harga yang hasil pertanian ini tidak bisa di atur oleh petani itu sendiri, karena petani sendiri tidak memiliki akses atau keterlampilan untuk masuk ke pasar. memiliki akses dan modal untuk masuk ke pasar adalah para tengkulak.
Nah harga di tengkulak ini juga sebenarnya terpengaruh dari pasar akhir seperti ritel modern atau pedangan di pasar besar. Terkadang banyak ritel modern atau pedagang besar itu membadingkan harga di tingkat tengkulak sehingga tengkulak akan berlomba-lomba untuk memberikan harga penawaran semurah-murah mungkin agar bisa di terima pedagang besar atau pun riteil modern. Ketika pedagang besar sudah mendapat harga yang murah tentu yang akan berdapak adalah harga di tingkat petani yang juga semakin turun akibat dari harga pedagang murah. Misal aja nih kita ambil contoh di pasar modern, ada satu pasar modern dia membutuhkan barang berupa buah naga, pasar modern ini memiliki 3 vendor pengiriman buah tersebut dari ketika vendor ini di minta untuk mengajukan harga sedangkan masing-masing vendor in tau harga yang paling rendah itulah harga yang di ambil. Ketiga vendor ini otomatis akan memberikan harga buah naga semurah-murah mungkin, ketika vendor ini memberikan harga yang murah otomatis harga di petani juga jadi murah dengan alasan harga di pasar murah atau alasan harga panen raya. Ketika harga murah ini siapa yang paling di rugikan udah otomatis petani dan petani tidak dapat berbuat banyak ketika harga pasar sudah murah.
Disisi lain petani juga merasa dirugikan karena biaya pengeluaran lebih besar dari pada pendapatan yang di dapat. Namun jika hasil pertanian tidak jual petani jauh akan mengalami kerugian, sebenarnya untuk mengindari petani ini tidak mengalami kerugian yang cukup besar jalan satu-satunya adalah dengan memotong rantai pasar tersebut dengan menjual langsung ke pedangan besar.
Kelemahan Petani
Namun ketika petani diminta untuk suplay langsung ke pedangan besar atau ke pasar modern. Petani memiliki kelemahan di quntity dan quntitas yang hasilkan petani tidak sesuai dengan standar yang di minta pedangan. Quntitas kebanayakan petani tidak mengetahui bagaimana cara menetukan segmentasi pasar, selain tidak mengetahui segmentasi pasar petani juga enggan untuk melakukan pemisahan buah sesuai dengan permintaan pasar sehingga untuk memenuhi pasar petani lagi-lagi mengandalkan dari tengkulak. Quntity yang dihasilkan dari hasil panen ini tidak mencukupi, kita ketahui sendiri jikalau luasan lahan pertanian yang dimiliki petani itu sendiri jauh dari kata luas. Luasan paling banyak di miliki rata-rata petani indonesia adalah 0,5 ha jika luasan segitu bagaimana bisa memenuhi kebutuhan dari pedangan yang ada.
Dari permasalahan yang ada agar petani tidak rugi adalah bagaimana petani ini memiliki standar kualitas hasil pertanian yang seragam sesuai dengan standar permintaan pedangan. Untuk memenuhi kebutuhan quntity pasar perlu adanya gabungan dari beberpa petani misal saja untuk yang sudah berjalan itu ada kelompok tani, jika kelompok tani ini berjalan sebagai mana mestinya otomatis tengkulak dan harga pasar hasil pertanian akan sesuai dengan yang ada di petani dan petani bisa mengatur harga pasar.
No comments:
Post a Comment