Pengaruh suhu terhadap tanaman
Pengertian Suhu tanaman
Suhu udara dan tanah sangat mempengaruhi proses pertumbuhan, karena setiap jenis tanaman mempunyai suhu batas minimum, optimum dan maksimum untuk setiap tingkat pertumbuhan. Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiologis penting, yaitu :
- stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis dan respirasi.
- Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh peningkatan proses diatas.
- Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai dihambat baik secara fisika maupun kimia serta menurunnya aktivitas enzim (enzim terdegradasi).
Fluktuasi
suhu dalam tanah akan berpengaruh langsung terhadap aktivitas pertanian
terutama proses perakaran tanaman di dalam tanah. Apabila suhu tanah naik akan
berakibat berkurangnya kandungan air dalam tanah sehingga unsur hara sulit
diserap tanaman, sebaliknya jika suhu tanah rendah akan semakin bertambahnya
kandungan aiar dalam tanah, sampai kondisi ekstrim terjadi pengkristalan.
Akibatnya aktivitas akar/respirasi semakin rendah mengakibatkan translokasi
dalam tubuh tanaman jadi lambat sehingga proses distribusi unsur hara jadi
lambat dan akhirnya pertumbuhan tanaman jadi lambat. Demikian pula dengan suhu
yang terlalu tinggi terjadi aktivitas negatif seperti terjadi
pembongkaran/perusakan organ. Suhu maksimal dan minimal berpengaruh terhadap
hasil produksi (Makmun, 2011). Menurut (Deru,2012) bahwa untuk pertumbuhan
tanaman diperlukan suhu antara 15-40ºC. Dibawah suhu 15ºC atau diatas
40ºC pertumbuhan tanaman menurun secara drastis. Suhu meningkatkan perkembangan
tanaman sampai batas tertentu.
Contoh tanaman yang cocok di tanam pada suhu rendah
Kita ambil contoh tanaman Stroberi yang bukanlah tanaman buah asli dari Indonesia. Dari berbagai sumber pustaka menerangkan bahwa stroberi adalah tanaman buah berasal dari daerah beriklim subtropis, tepatnya dari Negara Chili. Oleh karena itu, di Indonesia stroberi hanya bisa tumbuh dan berproduksi dengan baik di daerah pegunungan (dataran tinggi) yang sejuk udaranya.
Stroberi tumbuh dengan baik pada lahan dataran tinggi karena stroberi secara teknis memerlukan lingkungan tumbuh bersuhu dingin dan lembab dengan suhu optimum antara 17 - 20°C, kelembapan 80% -90%, penyinaran matahari 8 – 10 jam per hari dan curah hujan berkisar 600 mm – 700 mm per tahun. Penanaman stroberi di daerah dengan kondisi lingkungan (iklim) yang berbeda akan mengakibatkan tanaman tersebut tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik atau bahkan mati (setiawan, 2018).
Contoh tanaman strowbery |
Akibat tanaman di tanam pada suhu tidak cocok
Nantinya akan berakibat pada Suhu tinggi
(diatas optimum) akan merusak tanaman dengan mengacau arus respirasi dan
absorpsi air. Bila suhu udara meningkat, laju transpirasi meningkat, karena
penurunan defisit tekanan uap dari daya yang hangat dan suhu daun tinggi, yang
mengakibatkan peningkatan tekanan uap air padanya. Kelayuan akan terjadi bila
laju absorpsi air terbatas karena kurangnya air atau kerusakan sistem vaskuler
atau sistem perakaran. Tingkat kerusakan akibat suhu tinggi, lebih besar pada
jaringan yang lebih muda, karena terjadi denaturasi protoplasma oleh dehidrasi.
ü Respirasi yaitu terjadinya proses respirasi dan absobsi air yang tinggi sehingga terjadi proses-proses perombakan protein dan terhambatnya kinerja enzim (denaturasi).
- Terganggunya pembentukan sel generatif yang terjadi karena rusaknya pembelahan sel secara mitosis sehingga biji akan mandul atau kosong.
- Terjadinya translokasi yaitu terganggunya proses pengangkutan dan penyebarann assimilat (hasil fotosintesis) dari sumber fotosintesis ke bagian-bagian tanaman yang menggunakan atau menyimpan cadangan makanan seperti : buah, batang dan umbi.
- Tanaman menjadi layu akibat suhu yang tinggi sehingga absorbsi air yang rendah dan tingginya evapotranspirasi
No comments:
Post a Comment