-->
  • Pembuatan Abon Cabai

    Pembuatan Abon cabe

    Cabai merupakan tanaman yang termasuk dalam keluarga tanaman Solanaceae. Cabai juga merupakan salah satu komoditi hortikultura yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, karena selain sebagai penghasil gizi, juga sebagai bahan campuran makanan dan obat-obatan. Di Indonesia tanaman cabai mempunyai nilai ekonomi yang  penting dan menduduki tempat kedua setelah kacang-kacangan (Rompas, 2001). Tanaman yang berbuah pedas ini digunakan secara luas sebagai bumbu masakan di seluruh dunia. Tanaman cabai pada mulanya diketahui berasal  dari Meksiko dan menyebar di negara-negara sekitarannya di Amerika Selatan dan Amerika Tengah pada sitar abad ke-8.
    Masyarakat pada umunya hanya mengenal beberapa jenis cabai saja, yakni cabai besar, cabai keriting, cabai rawit dan paprika ( Dermawan dan Harpenas, 2010). Cabai merapa padaa umunya digunakan untuk bumbu masak, selain itu cabai juga dapat dimanfaatkan untuk terapi kesehatan dan bahan ramuan tradisional. Menurut Setiadi (1993), per 100g cabai merah memiliki kandungan kadar air 90,9%, protein 1g. Lemak 0,3 g, karbohidrat 7,3 g, kalsium 29 mg, fosfor 24 mg, vitamin A 470SI serta vitamin C 18 mg.
    Berbagai manfaat yang terdapat pada cabai tersebut disebabkan oleh senyawa yang disebut dengan kapsaisin. Kapsaisin merupakan zat yang menimbulkan rasa pedas pada cabai yang terdapat pada biji cabai dan plasenta buah cabai. Rasa pedas tersebut bermanfaat untuk mengatur peredaran darah, memperkuat jantung, nadi, dan saraf, serta dimanfaatkan dalam pembuatan obat gosok antireumatik dalam bentuk krim maupun bentuk koyo cabai.
    Cabai banyak dijadikan sebagai produk olahan seperti saus cabai, cabai bubuk, atau abon cabai dengan tujuan untuk memperpanjang daya simpan, kepraktisan, keragaman dan menambah kegunaan. Abon merupakan salah satu jenis lauk pelengkap yang banyak di gemari masyarakat Indonesia. Pada umumnya bahan baku berasal dari daging hewani yang melalui proses pengecilan ukuran , penambahan bumbu-bumbu tertentu, serta proses pengeringan saat pemasakan untuk mengurangi  kadar air bahan.Pengolahan Cabai Kering

    Alat dan bahan yang dugunakan pada kegiatan pengolahan abon cabe yaitu sebagai berikut:
    a.       Alat
    1.        Wajan
    2.        kompor
    3.        Timbangan digital
    4.        Saringan 100 mesh
    5.        Saringan 80 mesh
    b.      Bahan
    1.      Udang rebon 33 gram                              6. Cabai rawit 150 gram
    2.      Cabe merah pasar 150 gram                    7. Gula 1 sendok teh
    3.      Bawang putih 1,5 sendok teh                    8. Cabai merah  50 gram
    4.      Masako 1 sendok teh
    5.      Garam 1 sendok teh
    Pengolahan Cabai Kering dengan membuatan Abon Cabe
    Adapun cara pembuatan abon cabai yaitu sebagai berikut:
    1. Cuci bersih cabai merah dan cabai keriting kemudian tiriskan
    2. Cabai dikeringkan dengan cara dijemur atau bisa menggunkan dengan oven hingga kering
    3. Kemudian giling cabai dengan menggunakan blender atau penggiling tempung kemudian tuang ke dalam baskom yang kering dan bersih,
    4. Setelah itu dilakukan pengayakan hasil penggilingan cabai  dengan menggunakan saringan agar dapat dipisahkan bubuk cabai yang halus dan kasar
    5. Hasil ayakan cabai yang halus dipisahkan sebanyak 300 gram.
    6. Siapkan bumbu lainnya seperti udang rebon, gula, garam. Bawang putih, dan masako
    7. Panaskan wajan, kemudian masukkan udang rebon sambil di aduk selama 5 menit.
    8. Campurkan semua bahan (garam, gula, bawang putih, masako, cabai kering halus) dalam wajan panas sambil diaduk hingga merata dan matang.
    9. Angkat kemudian di dinginkan

  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment

Pengikut

Powered by Blogger.