Pengolahan lahan
Sebelum melakukan pengolahan lahan yang petama dilakukan adalah melakukan sanitasi lahan terlebih dahulu, dengan membersihkan lahan dari sampah, sisa tanaman dan gulma. Apabila lahan nya bekas sawah maka harus membawa keong-keong yang nantinya dikhawatirkan akan menyerang tanaman padi. Setelah sanitasi selesai, airi lahan sawah, sampai sawah tergenang setinggi 10 cm yang kemudin lahan sawa didiamkan beberapa hari.
Ketika tekstur tanah sudah mulai becek, barulah gemburkan dengan menggunakan cangkul, tanah dicangkul sampai tidak ada lagi bongkahan-bongkahan tanah yang besar, barulah tanah diratakan dan tunggu air yang ada di sawah berkurang. Setelah sawah tidak terlalu tergenang dibentuk alur petakan dengan menggunakan caplak.
Persemaian
Langkah awal yang dilakukan dalam melakukan persemaian adalah dengan membuat bedengan terlebih dahulu seluas 1,2 x 7 meter kemudian setelah itu taburkan benih padi diatas bedengan secara merata.
Penanaman
Penanaman padi yang dilakukan adalah menggunakan sistem jajar legowo 2:1, penggunaan sistem jajar legowo memiliki beberapa kelebihan diantaranya :
· Pemanfaatan sinar matahari yang optimal sehingga tanaman dapat melakukan fotosintesis lebih tinggi dan akan mendapatkan bobot padi yang lebih berat
· Mengurangi serangan hama terutama hama tikus
· Lahan yang terbuka akan menurunkan tingkat kelembaban sehigga hal tersebut dapat menurunkan serangan penyakit yang biasa menyerang tanaman padi
Penanaman yang dilakukan adalah dengan menanam 2 bibit padi yang sudah disemai dengan sitem jajar legowo 2:1 jadi maksut sistem jajar legowo 2:1 adalah ada satu baris yang tidak ditanami.
Pemeliharaan
Penyulaman: penyulaman merupakan penggantian tanaman yang mati dengan tanaman yang baru, hal ini bertujuan untuk mempertahankan populasi yang ada. Penylaman dilakukan 7-14 HST.
Pengairan: pengairan sawah harus sangat diperhatikan, jangan sampai sawah kekeringan. Pengairan sawah dilakukan dengan membuka saluran air dari selokan ke lahan.
Penyiangan: penyiangan merupakan kegiatan pembersihan sawah dari gulma gulma yang ada, hal tersebut agar tanaman padi dapat tumbuh secara optimal.
Pengendalian OPT: hama yang paling sering menyerang tanaman padi yang ditanam oleh para mahasiswa adalah hama keong, ulat penggerek batang dan walang sangit. Hama-hama tersebut dapat mengganggu pertumbuhan tanaman padi terutama ulat penggerek batang yang sangat berbahaya. Untuk pengendalian OPT yang dilakukan dalam membasmi keong adalah dengan mengambil keong dan ulat penggerek batang secara manual setiap minggunya, sedangkan untuk walang sangit disemprot dengan menggunakan pestisida.
Pemupukan susulan: Pemupukan susulan dilakukan dengan melihat BWD (Bagan Warna Daun), adapun cara penggunaan BWD.
Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah padi mencapai umur 100 hari, namun sebelum dipanen semuanya kita lakukan ubinan terlebih dahulu, untuk mengetahui perkiraan hasil
No comments:
Post a Comment