Cara Budidaya kacang tanah
Tahapan-tahapan pelaksaan percobaan lapangan/praktikum
budidaya tanaman Kacang Tanah (Arachis
hipogea, L.) adalah sebagai berikut:
Persipan lahan
Tahap
awal dari percobaan lapangan/praktikum ini adalah menyediakan alat dan
bahan yang dibutuhkan.
Persiapan
lahan meliputi kegiatan sebagi berikut:
- Mengolah tanah, dengan membersihkan lahan dari gulma dan sisa tanaman. Namun pada saat kami praktik lahan tersebut telah di bajak maka langkah selanjutnya;
- kemudian dicangkul balik agar tanah gembur, serta drainase dan airasenya menjadi lebih baik.
- Kemudian membuat bedengan dengan berukuran panjang 12 meter dengan lebar bedengan 140 cm.
- Membuat parit dipinggir-pinggir petak sedalam 20 cm dan lebar 30 cm mengeliling petak percobaan.
- Meretakkan permukaan tanah pada petakan sehingga tinggi permukaan tanah sama.
Penanaman
Tahapan
penanaman dilaksanakan sebagai berikut:
- Menentukan letak lubang tanam sesuai jarak tanam, jarak tanam kacang tanah 40 cm X 20 cm. Memberi tanda dengan meletakkan ajir pada sudut-sudut lubang tanam yang telah ditentukan jarak tanamannya.
- Menentukan lubang tanam pada barisan tanaman, dengan merentangkan mistar sejajar dengan tepi petak dan simpul pertama pada letak tanaman sudut. Demikian seterusnya.
- Membuat lubang tanam dengan cara menugal sedalam 3-4 cm menggunakan tugal tepat pada lubang tanam yang sudah dibuat menggunakan tugal.
- Menanam benih yang telah disediakan dengan cara memasukan benih sebanyak jumlah tanaman yang diharapkan tumbuh yakni 1 benih per lubang tanam.
- Memeriksa lubang tanam telah ada benih, kemudian lubang tanam ditutup dengan tanah yang gembur.
Penyulaman
Penyulaman
dilakukan 1-2 mst dengan mengganti benih
tanaman yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya abnormal dengan men ggunakan
benih baru pada lubang lubang tanam yang tidak tumbuh atau tumbuhnya tidak normal tersebut.
Pemupukan
Pemberian
pupukan dilakukan dua kali secara bertahap. Pemupukan pertama dilakukan pada
seminggu setelah tanam dengan dosis untuk satu petak Urea 130,67, SP-36 294 gr
dan KCL 196 gr . Dengan cara membuat lubang kecil terlebih dahulu disamping tanaman di
setiap barisan tanaman, kemudian diberikan
pupuk kedalam lubang kecil yang telah dibuat dan ditimbun tanah kembali untuk
menghindari pencucian dan penguapan pupuk. Kedua
dilakukan setelah tanaman berumur lima
minggu setelah tanam (mst). dengan dosis yang di berikan hanya pupuk
Urea sebanyak 261,33 gr, dengan cara
yang sama dengan pemupukan pertama.
- Urea = 14 m x 2,8m : 10.000 X 100 kg= 0,392 kg X 1.000 = 392 gr (Pupuk ke-I = 130,67 gr, Pupuk ke-II = 261,33gr).
- SP36 = 14 m x 2,8 cm : 10.000 X 75 kg= 0,294 kg X 1.000 = 294 gr (Pupuk ke-I = 294 gr).
- KCl = 14m x 2,8 cm : 10.000 X 50 kg= 0,196 kg X 1.000 = 196 gr (Pupuk ke-I= 196 gr)
Pupuk yang digunakan merupakan pupuk
kimia, ada banyak jenis pupuk kimia namun disini kami menggukana pupuk kiam
tunggal buka majemuk. Jadi cara penggunaanya pupuk harus di hitung
masing-masing pupuk kemudia di campurkan sampai dengan rata.
Baca juga: Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair
Pengarian
Pengairan diberikan pada parit hingga tanah
cukup basah. Air yang berada di irigasi dialikan ke parit yang ada di lahan
kacang tanah kemudian geningi lahan tersebut sampai basah. Penyiraman tidak
perlu dilakukan jika kondisi lahan dinilai sudah cukup basah.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan
bertujuan untuk mengendalikakan gulma, dalam
penyiangan dapat juga dilakuakan penggeburan tanah dan pembubunan
perakaran tanaman
pada saat tanaman berumur 3-4 mst.
Penyiangan |
Pengendalian OPT
Pengendalian
dilakukan jika terdapat gejala serangan hama atu penyakit pada tanamannya.
Pengendalian dilakukan secara manual
dengan membersihkan dan melakukan sanitasi.
Selain dengan menggunakan sanitasi pengendalian hama penyakit juga di lakukan
dengan menggukan bahan kimian yang di kendalikan selama satu kali dalam praktik
ini.
No comments:
Post a Comment