SINOPSIS:
Konservasi
Musuh Alami dengan Refugia di Areal Persawahan
Melihat areal
persawahan yang terkena Hama Wereng Batang Coklat (WBC) terungkaplah bahwa pada
waktu jaman kakek nenek kita disekitar persawahan ditanam bunga-bunga dan
terbukti dapat mengendalikan hama. Terinspirasi dengan hal tersebut mencari
tahu apa kiranya tanaman yang dapat mengendalikan serangan hama tersebut.
Ternyata Refugia. Menurut
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Refugia dalam dunia pertanian berfungsi
sebagai microhabitat (bagian dari habitat yang besar, misalnya kolam dapat
merupakan bagian dari suatu perairan) dan penyedia sumber makanan atau sumber
nectar dan tempat berlindung bagi musuh alami seperti predator dan parasitoid.
Refugia adalah
microhabitat buatan yang di tanam dalam lahan pertanian baik ditanam secara
monokultur atau tumpang sari dengan tanaman yang lain. Penanaman refugia
sebagai salah satu upaya konservasi musuh alami. Refugia yang ditanam dipilih
tanaman yang berbunga. Tanaman yang berpotensi besar sebagai refugia adalah
tanaman bunga matahari, bunga tapak dara, tanaman kenikir, kacang panjang dan
tanaman bunga kertas (zinnia) karena tanaman ini mempunyai bunga yang mencolok
dan mempunyai warna yang diminati serangga musuh alami. Hal yang perlu diperhatikan
dalam penanaman tanaman refugia adalah jangan terlalu dekat dengan komoditas
utama, sehingga tanaman refugia tidak berebut unsur hara dan air dengan tanaman
yang dibudidayakan. Refugia pada lahan
budidaya sebenarnya merupakan suatu usaha konservasi serangga musuh alami. Hal
tersebut agar menciptakan agroekosistem lahan pertanian tetap terjaga. Apabila
agroekosistem lahan pertanian stabil maka populasi hama akan seimbang dengan
populasi serangga musuh alami.Proses penanaman refugia pada tanaman padi diusahakan
pada saat pembuatan galeng (pematang) selesai sehingga pada saat tanaman
refugia berbunga padi sudah mulai tumbuh dan dapat terhindar dari hama tanaman.
Serangga musuh alami
bisa tertarik pada bunga area serangga mempunyai dua alat detektor penerima
rangsang cahaya, yaitu mata tunggal (oseli) dan mata majemuk (omatida). Mata
serangga ini dibedakan berdasarkan jumlah lensa yang dipunya. Pada mata tunggal
mempunyai lensa kornea tunggal yang berfungsi membedakan intensitas cahaya
sedangkan mata majemuk mempunyai lensa kornea segi enam yang berfungsi sebagai
pembentuk bayangan yang berupa mozaik. Dari penglihatan ini serangga bisa
membedakan warna dari bunga. Kemampuan membedakan warna pada serangga ini
karena perbedaan sel-sel retina mata yang dimiliki.
Penanaman refugia akan
mengurangi biaya usahatani untuk pengendalian hama terutama untuk biaya
pestisida. Untuk itu diperlukan peranan Penyuluh Pertanian dalam
mengkoordinasikan kepada kelompoktani agar pengendalian dengan menggunakan
pestisida dilakukan hanya pada saat populasi hama sudah mencapai ambang
pengendalian. Biaya usahatani berkurang diharapkan keuntungan petani akan
meningkat dan ekosistem lingkungan dapat terjaga. Selain itu dengan tanaman
refugia lahan akan semakin indah untuk dipandang. Bila tanaman refugia tumbuh
cukup bersanding dengan tanaman budidaya di lahan pertanian juga akan membuat
suasana aerowisata.
Refrensi:
Kartono,_____. Kamus
besar bahasa indonesia. Di unduh dari http://kartono.net/apa-sih-refugia-itu/; https://kbbi.web.id/mikrohabitat
Sitangga, W. Konservasi Musuh Alami dengan Refugia di Areal Persawahan
menjadi alternatif aerowisata. Di unduh dari http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/11676/konservasi-musuh-alami-dengan-refugia-di-areal-persawahan-menjadi-alternatif-aerowisata
tanggal 24 oktober 2018.
Bogor, 25 Oktober
2018
Pelaksana
Imanudin
No comments:
Post a Comment