-->
  • Sektor Pertanian di Kala Pandemi Corona


    SEKTOR PERTANIAN DI KALA PANDEMI CORONA (COVID 19)

    Pandemi Covid 19

    COVID-19 merupakan penyakit yang berasal dari turunan coronavirus baru. Pada awal kemunculannya di sebut ‘2019 novel coronavirus’ atau 2019 n CoV. Virus COVID-19 termasuk ke dalam jenis virus baru yang masih satu keluarga dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan beberapa jenis virus flu biasa (Bender, 2020). Indonesia mulai terpapar pandemi COVID-19 pada awal bulan Maret, kemudian pemerintah mulai serius menangani virus COVID-19.
    Menurut prediksi Nuarini et al (2020) berdasarkan perhitungan profil epidemin COVID-19 di Indonesia dengan Kurva Richards jumlah maksimal kasus sekitar lebih dari 8000 kasus di Indonesia. Jumlah hasil di atas diperoleh dengan menggunakan parameter model hasil estimasi dari Korea Selatan. Karena Korea Selatan dipandang telah cukup berhasil menjalankan SOP pencegahan pandemi penyebaran NCOVID-19. Beberapa anjuran dan tindakan pemerintah untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau COVID-19 yaitu dengan lockdown dan physical distancing.
    Namun Prediksi tersebut sedikit meleset karena per tanggal 3 juni 2020 masyarakat yang positif terpapar virus corona mencapai lebih 62.000 orang, entah karena tidak sesuai pengendaliannya atau ada beberapa perubahan terhadap pengendalian corona di indonesia. Ini kan merupakan prediksi hanya memperkirakan bisa benar dan bisa juga tidak tepat. Setidaknya dengan prediksi ini bisa menjadikan masyarakat bisa lebih tenang. Akibat dari corona ini bukan hanya yang terpapar positif banyak akan tetapi dari segi lagi juga terpapar yaitu terkena dampaknya seperti sektor parawisata, tranpotasi, pertanian dan masih banyak lagi. Yang menjadi fokus saya sih di sektor pertanian karena sektor pertanian merukan sektor yang memenuhi kebutuhan pangan banyak orang.

    Sektor pertanian Ketika Pademi

    Sektor pertanian merupakan sektor yang lumayan cukup disorot selain sektor kesehatan dan parawista. Karena sektor pertanian merupakan sektor yang memenuhi kebutuhan pangan. Banyak pertanyaan yang muncul ketika pemerintah menyatakan karantina wilayah sehingga semua masyarakat untuk tetap di rumah. Dalam hal ini tidak berlaku untuk para petani yang ada di desa mereka tetap bekerja seperti hanya para medis. Petani bekerja untuk mencukupi kebutuhan pangan semua masyarakat yang ada di Indonesia. Terbukti dengan petani yang terus tetap panen hasil padi, jagung dan bahan pangan lainnya.
    Panen Padi
    Padi merupakan bahan pokok yang paling utama, pada saat corona ini petani padi bisa panen padi hingga mencapai  6 juta ha lebih untuk bulan Mei-Juli 2020. Daerah yang sedang panen padi pada saat pendemi ini adalah provinsi sumatera selatan, lampung, jawa timur, jawa tengah, sulawesi selatan dan masih banyak lagi.  Luas panen yang mencapai 6 juta ha ini tentu merunut prediksi bisa mencukupi kebutuhan pangan masyarakat indonesia.
    Kebutuhan pangan di kala pandemi corona ini menurut prediksi kementerian pertanian dan beberapa pendapat yang berada di bidangnya terpenuhi. petani tetapi bekerja walau di kala pandemi sebab untuk sektor pertanian tidak ada menciptakan kumpul-kumpul atau kerumun banyak orang sehingga walau pandemi pertanian tetap berjaya dan terus maju di garda terdepan untuk memenuhi kebutuhan pangan indonesia.

  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment

Pengikut

Powered by Blogger.