Pertanian Modern dalam Revolusi Industri 4.0
Pertanian adalah pondasi dasar ekonomi bangsa, pembangunan pertanian yang
baik akan berimbas pada perekonomian yang stabil. Antara Pembangunan pertanian
terhadap perekonomian suatu bangsa adalah berbanding lurus. Suatu bangsa dapat
dikatakan menjadi bangsa yang maju apabila seluruh kebutuhan primer rakyatnya
terpenuhi yaitu pangan.
Teknologi mobile dapat digunakan inovasi pertanian Ini bertujuan untuk meningkatkan peluang bagi petani dalam mengakses informasi tentang komoditas pertanian melalui layanan informasi tentang komoditas pertanian tersebut. Layanan informasi berbasis mobile diperlukan pada saat petani membutuhkan informasi pertanian yang cepat seperti, harga bibit dan ketersediaan pupuk, harga komoditas di pasar, luas tanaman komoditas, prediksi masa panen dan sarana untuk mengumpulkan kelompok tani.
Dalam dunia pertanian seperti di lansir dari sebuah situs web online ada 3
fakta yang bisa kita temui di Indonesia terkait dengan revolusi industri 4.0
ini dan ketiga fakta tersebut akan dijelaskan di bawah ini:
- Revolusi industri 4.0 belum terlalu dominan di Indonesia
Revolusi Industri 4.0 faktanya, dalam sektor agrikultur lebih dominan
terjadi di Eropa. Ini disebabkan karena adanya bencana demografi, yaitu keadaan
dimana jumlah penduduk yang berusia produktif lebih sedikit dibanding penduduk
yang berusia non-produktif. Sehingga memungkinkan tenaga mereka digantikan
dengan teknologi. Berbalik dengan Indonesia Sebaliknya, di Indonesia, kita
mengalami bonus demografi. Pertanian tradisional masih banyak ditemukan di
berbagai wilayah.
Kemudian peraturan yang ada di
Indonesia juga masih belum relevan dengan era revolusi industri ini. Salah
satunya adalah Undang-undang No.18 Tahun 2012 tentang Pangan, yakni mengatur
berbagai hal mulai dari ketersediaan pangan, distribusi, keamanan, perlindungan
konsumen, ketahanan pangan, hingga perlindungan konsumen
- Petani dapat memanfaatkan pertanian era digital dengan proses on farm dan off farm.
Potensi sistem pertanian digital memiliki peluang besar untuk meningkatkan
semangat dan kreativitas anak muda untuk menggeluti bidang pertanian yang selama
ini mulai menurun. Dalam Era 4.0 untuk usaha agribisnis yang bersifat off farm
bentuk teknologi digital dapat diaplikasikan untuk proses pemasaran dan
traceability (ketelusuran) dalam rantai distribusi. Adanya sistem traceability
akan meningkatkan sistem transparansi pada semua mata rantai produksi pertanian
dari hulu ke hilir.
Pertanian era digital merupakan peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat
Indonesia. Persoalan yang mendasar adalah bagaimana adanya sistem pertanian
digital ini dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas dan
masif. Tugas utama pemerintah dan pemangku kepentingan yaitu mengedukasi petani
untuk beralih dari sistem tradisional ke sistem yang berbasis digital.
Langkah yang paling mudah dilakukan yaitu merangkul dan mendorong generasi
muda untuk terlibat aktif dan terjun ke bidang pertanian di era digital, karena
pemuda lebih adaptif terhadap adanya perubahan dan kedua semangat yang lebih
besar sehingga bisa lebih produktif. Ada 2 proses yang dapat dilakukan dalam
pemanfaatan teknologi mobile untuk meningkatkan kualitas sektor pertanian,
yaitu proses on farm dan off farm.
Dalam proses on farm, aplikasi digital digunakan untuk mengontrol tanaman
dari jarak jauh, sehingga pengawasan terhadap tanaman dapat dilakukan kapan pun
dan di mana pun. Salah satu contohnya adalah penggunaan kamera CCTV. Cara lain
yang mulai digencarkan saat ini adalah penggunaan kamera drone untuk mengawasi
lahan pertanian.
Untuk proses off farm, aplikasi digital dapat digunakan dalam proses pemasaran
dan penelusuran rantai distribusi. Dengan adanya penelusuran, transparansi pada
rantai produksi pertanian akan menjadi lebih baik.
- Kementan telah menyiapkan rencana pengembangan pertanian era revolusi
industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 faktanya, dalam sektor agrikultur lebih dominan terjadi di Eropa. Ini disebabkan karena adanya bencana demografi, yaitu keadaan dimana jumlah penduduk yang berusia produktif lebih sedikit dibanding penduduk yang berusia non-produktif. Sehingga memungkinkan tenaga mereka digantikan dengan teknologi. Berbalik dengan Indonesia Sebaliknya, di Indonesia, kita mengalami bonus demografi. Pertanian tradisional masih banyak ditemukan di berbagai wilayah.
Kemudian peraturan yang ada di Indonesia juga masih belum relevan dengan era revolusi industri ini. Salah satunya adalah Undang-undang No.18 Tahun 2012 tentang Pangan, yakni mengatur berbagai hal mulai dari ketersediaan pangan, distribusi, keamanan, perlindungan konsumen, ketahanan pangan, hingga perlindungan konsumen
Potensi sistem pertanian digital memiliki peluang besar untuk meningkatkan
semangat dan kreativitas anak muda untuk menggeluti bidang pertanian yang selama
ini mulai menurun. Dalam Era 4.0 untuk usaha agribisnis yang bersifat off farm
bentuk teknologi digital dapat diaplikasikan untuk proses pemasaran dan
traceability (ketelusuran) dalam rantai distribusi. Adanya sistem traceability
akan meningkatkan sistem transparansi pada semua mata rantai produksi pertanian
dari hulu ke hilir.
Pertanian era digital merupakan peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat
Indonesia. Persoalan yang mendasar adalah bagaimana adanya sistem pertanian
digital ini dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas dan
masif. Tugas utama pemerintah dan pemangku kepentingan yaitu mengedukasi petani
untuk beralih dari sistem tradisional ke sistem yang berbasis digital.
Langkah yang paling mudah dilakukan yaitu merangkul dan mendorong generasi
muda untuk terlibat aktif dan terjun ke bidang pertanian di era digital, karena
pemuda lebih adaptif terhadap adanya perubahan dan kedua semangat yang lebih
besar sehingga bisa lebih produktif. Ada 2 proses yang dapat dilakukan dalam
pemanfaatan teknologi mobile untuk meningkatkan kualitas sektor pertanian,
yaitu proses on farm dan off farm.
Dalam proses on farm, aplikasi digital digunakan untuk mengontrol tanaman
dari jarak jauh, sehingga pengawasan terhadap tanaman dapat dilakukan kapan pun
dan di mana pun. Salah satu contohnya adalah penggunaan kamera CCTV. Cara lain
yang mulai digencarkan saat ini adalah penggunaan kamera drone untuk mengawasi
lahan pertanian.
Untuk proses off farm, aplikasi digital dapat digunakan dalam proses pemasaran
dan penelusuran rantai distribusi. Dengan adanya penelusuran, transparansi pada
rantai produksi pertanian akan menjadi lebih baik.
Salah satu contoh perubahan pertanian dalam era 4.0 adalah mesin canggih bisa diterapkan dalam setiap kegiatannya. Salah satu garda terdepan dalam mengahadapi revolusi industri 4.0 kementan telah memiliki tugas perencanaan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.
Beberapa inovasi yang mulai dikembangkan untuk mewujudkan ketahan pangan di tahuan 2045 adalah cloud computing, mobile internet, dan artificial intelligence yang digabung menjadi mesin pertanian yang lebih canggih dan modern, seperti traktor tanpa operator, pesawat drone untuk mendeteksi unsur hara dalam tanah, dan robot grafting. Teknologi tersebut diharapkan dapat membuat produksi pertanian di Indonesia berjalan lebih efektif.
No comments:
Post a Comment