-->
  • Pemasaran Cabai Rawit

    Pemasaran Cabe Rawit

    Pemasaran Cabai Rawit yang mahal saat ini keterkaitan dengan Revolusi Industri 4.0, dalam menjelaskan konsep pemasaran perlu adanya suatu objek yang menjadi contoh dalam memaparkannya. Dalam hal ini tentu tidak lepas dari bagaimana keadaan pemasaran Cabai Rawit yang begitu banyak permasalahannya. Harga komoditas cabai rawit merah sulit diprediksi, mengingat fluktuasi harga cabai rawit merah yang berubah-ubah bahkan saat ini harga cabai yang bisa mencapai 100 ribu perkilo ini sangat menguntungkan bagi petani tapi ketika hargarendah pasti petani akan mengira sangat rugi. 
    Pada dasarnya fluktuasi harga cabai ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah pasokan dengan jumlah permintaan yang dibutuhkan konsumen. Kelebihan jumlah pasokan ini akan berdampak pada turunya harga komoditas, dan sebaliknya jika terjadi kekurangan jumlah pasokan. Cabai merah memiliki sifat mudah rusak yang dipengaruhi oleh kadar air dalam cabai yang sangat tinggi yaitu sekitar 90 persen dari kandungan cabai merah itu sendiri. Kandungan air yang sangat tinggi ini dapat menjadi penyebab kerusakan cabai pada saat musim panen raya. 
    Hal ini dikarenakan hasil panen yang melimpah sedangkan proses pengeringan tidak dapat berlangsung secara serentak, sehingga menyebabkan kadar air dalam cabai masih dalam keadaan besar, sehingga menyebabkan pembusukan. Menurut analisis BPS, di antara komoditas strategis, rantai distribusi cabai merah menjadi yang terpanjang dibanding komoditas lain. Rantai perdagangan ini yang bisa menyebabkan perbedaan harga di produsen dan pembeli cukup besar. Margin perdaga ngan dan pengangkutan (MPP) cabai merah sebesar 25,33. Margin cabai merah tersebut lebih besar dibanding margin beras, yang MPP-nya 10,42, sedangkan margin bawang merah 22,61, jagung pipilan 31,90, dan daging ayam ras 11,63, yang merupakan lima komoditas strategis. 
    Margin perdagangan dan pengangkutan ini menggambarkan besarnya keuntungan yang diambil pedagang yang mengikutsertakan biaya pengangkatan barang. pemerintah semestinya segera memotong rantai perdagangan komoditas yang terlalu panjang ini, akan lebih baik kalau bisa langsung kepada pembeli dan atau untuk kegiatan produktif lain. Dapat di ambil contoh beberapa rantai pasar atau saluran pemasaran cabai merah di cegedug kabupaten garut. Terdapat lima saluran pemasaran cabai rawit merah yaitu: 
    1. Petani – Pedagang pengumpul desa – Pedagang besar Pasar Induk Kramat Jati Jakarta – Pedagang Pengecer– Konsumen Jakarta. 
    2. Petani – Pedagang pengumpul desa– Pedagang besar Pasar Induk Cikajang–Konsumen di Kecamatan Cikajang. 
    3. Petani – Pedagang pengumpul desa – Pedagang besar Pasar Induk Cikajang –Pedagang besar Pasar Induk Kramat Jati Jakarta – Pedagang pengecer–Konsumen Jakarta. 
    4. Petani – Pedagang pengumpul desa – Pedagang besar Pasar Induk Caringin Bandung – Pedagang pengecer – Konsumen Bandung. 
    5. Petani – Pedagang pengumpul desa – Pedagang besar Pasar Induk Caringin Bandung – Pedagang besar Pasar Induk Kramat Jati Jakarta – Pedagang. 
    Net marjin pemasaran cabai merah pada setiap pedagang pengumpul desa dengan tujuan pemasaran dominan yaitu pedagang besar di sekitar sentra produksi rata-rata sebesar Rp 980/Kg. Selanjutnya, pada pedagang besar yang menjual ke berbagai tujuan pemasaran (sesuai rantai pemasaran) memperoleh rataan net marjin pemasaran sebesar Rp 600/Kg. Dalam hal ini tampak terjadi ketimpangan dalam hal perolehan net marjin pemasaran. Ketimpangan perolehan net marjin pemasaran ini disebakan karena cukup panjangnya rantai pemasaran. Panjangnya rantai pasar pada pemasaran cabe rawit ini yang membuat semakin mahal harga cabai dipasaran.
    Agar membuat harga pasar cabai terus setabil adalah dengan menciptakan pemasaran yang menghubungkan antara petani dengan konsumen secara langsung. Potensi sistem pertanian digital memiliki peluang besar untuk mempertemukan petani dengan konsumen seperti sayurbox, edenfarm dan masih banyak lagi. Dengan semakin berkembangnya dunia digital di bidang pertanian ini akan meningkatkan semangat dan kreativitas anak muda menggeluti bidang pertanian dan akan terus mengembangkannya. Dengan berkembangnya anak muda di bidang pertanian dan digitalisasi salah satu kesatuan untuk mencipakan harga pasar cabe rawit yang terus satbil dan tidak akan naik turun. 

    Adanya sistem pertanian digital pemerintah dapat mengontrol komoditas apa yang ditanam dan dipanen dari daerah satu ke daerah lainnya dengan harapan tidak ada perbedaan mencolok antara data dengan kondisi dilapangan. Melalui sistem ini pemerintah dapat lebih mudah mengetahui wilayah mana yang sedang surplus dan defisit pangan, sehingga lebih mudah dicarikan solusinya. Bagi petani dan konsumen sistem pertanian digital akan sangat membantu menghindari dan meminimalisir permainan harga oleh cukong dan mafia pangan. Adanya sistem pertanian digital akan mempermudah distribusi dari petani hingga konsumen dengan memperpendek sistem rantai pasok pangan.
  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment

Pengikut

Powered by Blogger.