Budidaya Tomat Benih
Pengolahan Lahan
Sebelum dilakukan pengolahan tanah lahan yang akan diolah harus
dibersihkan dari gulma. Lahan yang terbebas dari gulma akan memudahkan pada
saat pengolahan lahan. pengemburan tanah dilakukan dengan menggunakan traktor
jenis kultivator. Setelah di kultivator pertama lahan di berikan pupuk kandang
dan kapur(dolomit), dosis pupuk kandang 40 kg dan kapur sebanyak 20 kg. Dilakukan kultivator kedua untuk mencampurkan kapur
dan pupuk kandang. Pembuatan bedengan di lakukan dengan ukuran lebar 1 meter,
panjang 5 meter dan lebar parit atar bedengan 40 cm. Bedengan ditutup dengan Mulsa Plastik Hitam Perak
(MPHP) untuk menekan pertumbuhan gulma dan menjaga kelembapan tanah. Mulsa
dilubangi dengan ukuran 60 cm x 50 cm sebagai lubang tanam.
Persemaian
Persemaian di lakukan pada dua tempat yaitu di tray dan polybag kecil
total jumlah persemai sebanyak 3310 benih. Dari 3310 benih sebanyak 360 benih
mati sehingga persentasi pertumbuhannya 83,08 %. Untuk media persemaian berupa
pupuk kandang, cocopit, dan tanah. Perbandingan ketiga media tanam adalah
2:2:1, dua untuk perbandingan pupuk kandang dan cocopit sedangkan satu untuk
tanah.
Penanaman
Penanaman tomat dilakukan setelah bibit
tomat berumur 1 bulan setelah semai. Pada prktikum ini pananaman di lakukan 21
hari setalah semai. Jarak tanam tomat 60 x 50 cm. Satu lubang tanam di tanam 1
bibit tomat. Varietas yang ditanam yaitu varietas Taro.
Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan salah satu bagian terpenting dalam hal budidaya.
karena Pemeliharaan dalam budidaya tomat ini meliputi penyulaman, pengajiran,
penyiraman, penyiangan, pemupukan, pewiwilan dan pengendalihan hama dan
penyakit.
Penyulaman adalah kegiatan mengganti tanaman
yang mati dengan di tanam tanman yang masih hidup. Penyulaman dilakukan satu
minggu setalah tanam sampai vase generatif baru tanaman tidak lagi dilakukan
penyulaman. Pada praktikum ini penyulaman pertama sebanyak 213 tanaman,
penyulaman kedua 69 tanaman, penyulaman ketiga 26 tanaman dan penyulaman
keempat 66 tanaman. Penyebab banyaknya penyulaman ini dilakukan karena tanaman
mati akibat salah tanam, tidak adaknya hujan sehingga kekeringan, dan terserang
hama.
Pengajiran adalah menacapan batang bambu
atau kayu yang lurus di setiap samping tamanan sebagai penopang berdirinya
tanaman. Pengajiran dilakukan 2 minggu
setalah tanam, setalah di ajir ikat batang tomat dengan ajir agar tanaman tomat
tidak roboh. Tinggi ajir tanaman tomat yaitu 1,2 meter, untuk ajir sendiri bisa
ajir bambu atau pun kayu yang lurus.
Penyiraman adalah pemberian air pada tanaman yang bertujuan untuk
memberikan suplai air pada tanaman. Penyiraman ini dilakukan apabila tidak ada
hujan dan penyiraman bisanya pada pagi dan sore hari.
Penyiangan adalah pengendalian gulma secara mekanis dengan menggunkan
alat berupa cangku, cored atau di cabut langsung gulmanya. Pengendalian gulma
ini bertujuan untuk agar tanaman utama tidak berebutan unsur hara dengan gulam,
selain itu dengan tidak adanya gulma juga mencegah agar tidak hama dan penyakit
yang bersarang pada gulma. Biasanya gulma pada sekitar lahan tersebut bisa
menjadi inang hama dan penyakit tanaman tomat sehingga perlu di bersihkan.
Pemupukan adalah pemberian nutrisi pada tanaman atau menjaga kesuburan
tanah untuk menjaga keberlangsungan tanah. Pada budidaya ini pemberian pupuk
dilakukan dengan cara di kocor satu minggu sekali. Pemupukan di kocor adalah
pemerikan pupuk dengan cara campurkan dengan air kemudian di aduk sampai pupuk
tersebut hacur atau tercampur rata. Konsentrasi pupuk NPK yang diberikan 10g/l
atau 250 ml.
Pewiwilan adalah pemangkasan cabang
sekunder agar tanaman konsentrasi pada pertumbuhannya. Pewiwilan
dilakukan 4 minggu setalah tanam dan dilakuakn 3 kali sehari. Tujuan agar
pertumbuhan dapat berjalan dengan baik. Pewiwilan dilakukan pada saat tanaman
belum berbunga.
No comments:
Post a Comment